Cool Blue Outer Glow Pointer

Kamis, 17 April 2014

Kekayaan Alam dan Kemiskinan Indonesia

http://freezinesukasuka.files.wordpress.com/2014/01/kemiskinan-di-hamparan-kekayaan.jpg 
Indonesia sebagai negara kepulauan beriklim tropis, memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah. Berbagai jenis bahan makanan bergizi tersedia, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, daging, dan susu. Bahkan, Indonesia adalah peringkat 1 penghasil sawit di dunia, peringkat 1 penghasil kakau/coklat terbesar di dunia, peringkat 11 penghasil Ikan di dunia. 


Di negri ini semua sumber kehidupan telah tersedia, dari yang ada di dalam tanah seperti emas, batu bara, minyak bumi, gas alam, timah, tembaga, nikel, belerang, biji besi, bauksit, uranium, mangan, almunium, grafit, marmer, semen, perak, batu mulia hingga aspal. Sedangkan yang di atas tanahnya mempunyai sawit, tembakau sebagai bahan rokok kretek, kayu, ikan, kakau/coklat, garam, jamu, kopra, pala, hewan, minyak goreng, gula merah, padi, karet, kapas, kopi, gula pasir, mutiara, dan cengkeh. Semua kekayaan alam negri ini rata-rata penghasil terbanyak di dunia. 
Kemerdekaan adalah hal yang wajib di miliki oleh setiap individu, Indonesia sudah mengalami penjajahan secara kasat mata dan dengan semangat perjuangan mampu meraih kemerdekaan, artinya kemerdekaan yang melembagapun harus dimiliki oleh bangsa ini, sehingga dari semua kekayaan alam yang ada di nusantara ini semestinya dimanfaatkan bersama bukan di nikmati secara individu.
Keserakahan adalah penyakit yang membudaya di negri ini, sehingga tidak heran korupsi sudah menjalar hingga level ketua RT. Dari penyakit inilah ketidak-seimbangan antara kekayaan alam yang dimiliki dengan kenyataan yang ada, kemiskinan tidak pernah tertuntaskan dan yang ada hanyalah mengokohkan kemapanan individu.

Indonesia ; Bangsa yang kurang GIZI
Semetinya Indonesia sudah mampu mandiri secara ekonomi dengan potensi yang ada, Sayangnya, sumber daya alam yang melimpah ruah itu belum bisa memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Salah urus terhadap kekayaan alam dan belum adanya kesadaran atas pola hidup sehat membuat masyarakat Indonesia tidak mendapat makanan bergizi yang memadai. Dari sekitar 240 juta penduduk Indonesia, masih ada 1 juta anak yang mengalami gizi buruk. Sedangkan anak yang mengalami gizi kurang tidak banyak berubah, yakni dari 19 persen di tahun 2007 hanya turun menjadi 18 persen di tahun 2010.

Konsumsi makanan bergizi setiap hari sangat penting bagi setiap orang, khususnya anak-anak. Kekurangan gizi menghambat pertumbuhan tubuh, melemahkan daya tahan tubuh, dan menurunkan tingkat kecerdasan. Anak-anak yang menderita gizi buruk mempunyai IQ 11-13 poin lebih rendah dibandingkan dengan anak normal.

Negara harus memperhatikan kebutuhan gizi anak-anak. Pemenuhan gizi anak-anak adalah investasi jangka panjang yang akan dipetik hasilnya di kemudian hari. Indonesia bisa menjadi negara kuat dan maju jika memperhatikan kebutuhan gizi anak-anaknya.

Yang sering kita lupakan
“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.” Al-Baqarah ayat 168 (2:168)

Dari ayat di atas sudah jelas benang merah, makanlah dari (makanan) yang halal dan baik. Pertanyaannya, kenapa kemudian “halal” didahulukan dari “baik”? Sederhananya ketika makanan sudah halal tentu baik untuk dimakan; contohnya adalah makanan atau minuman yang sudah ada standar halalnya dari MUI, tentunya baik untuk dimakan atau diminum. Namun, yang tidak diperhatikan adalah proses mendapatkan makanan atau minuman tersebut. Semoga saja kita tergolong orang-orang yang selalu berada di jalan Allah SWT. Amin

Kemudian dilanjutkan dengan ayat lain: “Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu hanya menyembah kepada Nya.” Al-Baqarah ayat 172 (2:172) 

Semua pola kehidupan sudah dijelaskan dalam Al-Quran termasuk pola tindak dalam berbangsa dan bernegara. Bangsa Indonesia mayoritas islam akan tetapi tidak banyak yang memakai pola islam (Al-Qur’an). Sehingga, negara yang kaya akan sumber daya alamnya tetapi kekayaannya bukan milik masyarakatnya namun lebih banyak dimiliki pihak asing. Hal ini karena bangsa, masyarakat dan negara kita sering kali lupa untuk bersyukur atas nikmat alam yang diberikan.

Mewujudkan optimisme bangsa
Keyakinan adalah hal yang mendasar bagi setiap manusia dalam menjalankan kehidupan, manusia tidak akan pernah bisa hidup sendiri, manusia yang hidup adalah manusia yang bisa menghidupi orang lain, dan semua rangkaian kehidupan saling berkaitan menjadi satu-kesatuan sehingga satu-kesatuan itu tidak pernah tergoyahkan. 

Indonesia adalah Negara yang mampu membawa cita-cita bangsa, bhinneka tunggal ika adalah suatu symbol yang hidup dalam kebudayaan kita, dalam bahasa kita dan dalam hati kita, untuk mempersatukan bangsa dan merebut kembali kemerdekaan kita.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar